Market Review 11 August 2014

1. GLOBAL
Bursa saham AS ditutup positif dengan kisaran 0.83% sd 1.15%. Dow (16553), SP (1931.5), Nasdaq (4370.9)
Bursa saham Eropa ditutup negatif dengan kisaran -0.45% sd -0.05%.
Driver:
• Berkurangnya eskalasi ketegangan di perbatasan Ukraina–Rusia, setelah Rusia menghentikan latihan militer di perbatasan
• Meningkatnya eskalasi ketegangan di Irak, setelah Jumat kemarin Amerika memulai serangan udara ke beberapa basis camp ISIS di Irak
• Trade Balance Jerman di level 16.5 B dibawah ekspektasi analis di level 18.9 B

2. DOMESTIC
IHSG kemarin ditutup turun 0.26% ke level 5053.76. Pelemahan ini diakibatkan oleh sentimen global, memanasnya ekskalasi ketegangan di Ukraina dan kemungkinan imbas dari pengurangan jatah BBM bersubsidi yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas beberapa sektor. Pada perdagangan kemarin investor Asing membukukan net sell Rp 267 bio.

Market Outlook:
Secara short term ekspektasi akan adanya peningkatan volatilitas di pasar mengingat masih harus melihat situasi menjelang diumumkannya hasil pengajuan gugatan ke Mahkamah Konstitusi pada tanggal 22 Agustus 2014.
Untuk nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS masih memiliki volatilitas tinggi dan memiliki kecenderungan untuk melemah.

Untuk jangka panjang setelah penetapan presiden dan wakil presiden terpilih, dengan program-program unggulannya ke depannya kondisi variabel makroekonomi Indonesia di ekspektasikan akan dapat lebih baik.

Market Update 24 Februari 2014

Download PDF
Bagaimana kondisi Fundamental Indonesia terhadap isu-isu negatif yang berdatangan dari asing? Serta harapan Pemilu 2014 untuk IHSG kedepannya?

Oleh: Gianayu Pertiwi Baca pos ini lebih lanjut

Market Update 17 Mei 2013

Download PDF

IHSG telah menyentuh level 5.015 pada tanggal 10 Mei 2013. Level ini merupakan level tertinggi IHSG sepanjang masa. Dengan terus bertumbuhnya ekonomi Indonesia yang di topang oleh konsumsi domestik, kami melihat IHSG masih berpeluang untuk terus mencetak rekor di masa datang.

Baca pos ini lebih lanjut

Market Update 01 April 2013

Permasalahan Hutang masih mewarnai kondisi perekonomian di Eropa. Belakangan sudah mulai merambah ke negara kecil di kawasan Eropa seperti Cyprus. Namun apakah krisis Cyprus ini berdampak besar terhadap perekonomian di Indonesia?

Oleh: Indo Premier Investment Management (IPIM) Baca pos ini lebih lanjut