Transaksi ETF Kian Ramai

Download PDF

Banyak ulasan menyatakan bahwa transaksi ETF di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Tapi kalau dilihat dari sisi perkembangannya, transaksi ETF Indonesia di Pasar Sekunder kian ramai! Hal ini tanpa melihat perkembangan yang terjadi di Pasar Primer dikarenakan transaksi yang tidak terlihat.

Oleh: Gianayu Pertiwi

Saat ini terdapat lima ETF di Indonesia, diantara lain: empat ETF Saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Premier ETF R/LQ45x, Premier ETF XIIT, Premier ETF XIJI dan Premier ETF XIIC) dan satu ETF Pendapatan Tetap (Bahana ABF Bond Index). Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan dari kelima ETF tersebut mencapai sebesar Rp1.630miliar per bulan Mei 2013, naik secara signifikan sebesar 42% (Rp480 miliar) dari total dana kelolaan bulan Mei 2012 sebesar Rp1.149miliar.

Indonesia Sebagai Pemain ETF yang Relatif Baru

Kembali pada tahun 1989, asal muasal ETF adalah konsep dari Index Participation Shares yang berlaku sebagai instrumen investasi yang berupa kumpulan saham dan mewakilkan performa index S&P500 dan diperdagangkan pada American Stock Exchange dan

Philadelphia Stock Exchange yang kemudian dituntut oleh Chicago Mercantile Exchange and Commodity Futures Trading Commission.

Kemudian pada tahun 1990, Kanada mengembangkan instrumen investasi dengan konsep yang sama pada saat Toronto Stock Exhange menerbitkan Toronto Index Participation Shares yang pada terdiri dari 35 saham terlikuid di Kanada. Melejitnya ETF di Kanada, memacu negara lainnya untuk turut menerbitkan ETF dengan penyesuaian dan kebijakan masing-masing.

Untuk bagian Asia Pasifik, Jepang dan Hong Kong termasuk negara awal yang menerbitkan ETF ketika diperdagangkannya Nikkei225 pada tahun 1995 di Jepang dan Tracker Fund of Hong Kong pada November 1999 yang mengacu kepada Indeks Han Seng. Sementara Indonesia baru meluncurkan ETF pada tahun 2007, yakni Premier ETF LQ-45 dan Bahana ABF Bond Index. Dua ETF Indonesia ini sempat mengalami mati suri yang cukup panjang, dikarenakan kurangnya sosialisasi mengenai Instrumen ETF itu seperti apa dan bagaimana cara untuk bertransaksinya. Barulah di akhir tahun 2011, ETF kembali dibangunkan dan sosialisasi mengenai ETF mulai di gencarkan, khususnya untuk ETF LQ-45.

Transaksi ETF Indonesia Tumbuh Signifikan

Jika dibandingkan dengan negara lainnya pada kuartal I-2013, transaksi ETF di Indonesia mencapai USD100ribu. Tentu saja transaksi di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara – negara lain di ASEAN+3, seperti yang telah dibahas sebelumnya selain Indonesia termasuk pemain baru, jumlah ETF yang telah diterbitkan di Indonesia pun masih jauh lebih sedikit.

Bayangkan saja, saat ini sudah terdapat sekitar 106 ETF di Hong Kong, 139 ETF di Korea, 14 ETF di Thailand dan 5 di Malaysia. Jadi sebenarnya jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga berdasarkan total transaksinya, tentu saja nampak bahwa Indonesia masih kalah jauh, apalagi kalau transaksi di pasar primernya tidak diperhitungkan.

Rata-rata frekuensi trading per bulan ETF di Indonesia sendiri pada tahun 2012 mencapai 170 kali memang terlihat kecil, apalagi jika dibandingkan dengan Korea yang mempunyai 139 ETF dimana rata-rata trading per bulannya mencapai sekitar 2,5juta kali. Bahkan jika dibandingkan dengan Malaysia yang juga mempunyai 5 ETF dapat mencapai 250 kali.

Namun jika dilihat dari sisi pertumbuhannya, rata-rata trading per bulan di Indonesia seperti yang terlihat pada Gambar 1. mengalami kenaikan sebanyak 316,3% dari tahun sebelumnya pada saat tahun 2012 disaat Korea dan Malaysia malah masing-masing menunjukkan penurunan sebanyak 0,5% dan 51,6% dari tahun sebelumnya.

Gambar 1. Pertumbuhan Rata-Rata Frekuensi Bulanan

Source: World Federation of Exchange

Source: World Federation of Exchange

Untuk komparasi year to date 2013 pun kalau dilihat Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat sebanyak 69,4% jauh diatas negara tetangga seperti Malaysia dengan kenaikan sebanyak 27,6%, Korea dengan kenaikan 16.8% bahkan Thailand dengan kenaikan 32,6%.

Gambar 2. Pertumbuhan Rata-Rata Bulanan Nilai Transaksi

Source: World Federation of Exchange

Source: World Federation of Exchange

Selanjutnya Gambar 2. menunjukkan perbandingan pertumbuhan rata-rata bulanan total transaksi ETF di Indonesia untuk tahun 2012 dan year to date 2013 dengan negara-negara lain di ASEAN+3. Rata-rata transaksi per bulan ETF di Indonesia tercatat sebanyak USD68.500 pada tahun 2012, naik sebanyak 212,5% dari tahun sebelumnya. Dilihat dari gambar saja pun sudah terlihat kan signifikansi pertumbuhan transaksinya?

Signifikansi pertumbuhan transaksi ETF di Indonesia dapat terlihat lebih detail pada gambar berikut:

Gambar 3. Pertumbuhan Transaksi dan Frekuensi ETF di Indonesia

Source: World Federation of Exchange

Source: World Federation of Exchange

Sejak Januari 2009, total dana kelolaan ETF naik sebesar 120% hingga Mei 2013, dari Rp740 miliar menjadi Rp1.630 miliar. Jadi sesuai dengan yang dilukiskan di Gambar 3. secara historikal  terlihat semakin ramai, apalagi setelah peluncuran dua ETF baru pada April 2013, yaitu Premier ETF Syariah JII dan Premier ETF Indonesia Consumer.

Dengan pengenalan terhadap investasi ETF di Indonesia secara intensif, Indonesia pasti dapat segera menyusul negara-negara tetangga yang sudah menerbitkan banyak ETF.

Memang kalau dibandingkan dengan negara-negara tetangga transaksi dan frekuensi trading ETF di Indonesia masih kecil, tetapi sebagai pemain relatif baru kita menunjukan pertumbuhan yang cukup substansial dalam periode waktu yang relatif singkat.

Jadi ETF memiliki potensi besar untuk terus berkembang apalagi dengan keunggulan dan kenyamanan bertransaksi yang ditawarkan.

Pahami, Nikmati, dan Rasakan!

Salam investasi!

Please read the disclaimer here!

Tinggalkan komentar