Pilihan Investasi di Saat Kenaikan Harga BBM

Download PDF

Pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Beberapa investor resah akan penurunan investasinya. Namun sebetulnya, di situasi apapun selalu ada perusahaan-perusahaan yang diuntungkan. Reksa Dana ETF Syariah JII (XIJI) merupakan pilihan investasi yang diuntungkan ketika terjadi kenaikan inflasi akibat pencabutan subsidi BBM. Mengapa bisa demikian?

Oleh: Farid Abdurrahman

Indeks JII minim terpapar suku bunga

Jakarta Islami Index (JII) merupakan indeks yang berisi tiga puluh saham dari daftar efek syariah (DES) terbaik yang dipilih oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pemilihan saham yang masuk ke dalam indeks JII dilakukan tiap enam bulan yakni di bulan Juni dan Desember. Indeks JII yang merupakan kelompok saham etika, bisnis perusahaannya tidak bergerak di bisnis minuman keras dan rokok. Saham yang terpilih dalam indeks JII juga tentunya harus sesuai dengan syariah Islam, yakni terhindar dari judi, tidak mengandung spekulasi dan yang paling penting tidak bergerak di bisnis riba atau bunga.

Di samping itu, Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) dan Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) mensyaratkan perusahaan yang masuk ke dalam DES juga indeks JII memiliki eksposur bisnis terhadap bunga yang rendah yakni dengan batasan rasio utang berbasis bunga maksimal 45% terhadap total asetnya. Selain itu, total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya maksimal 10% dari total pendapatannya. Dengan demikian, paparan saham-saham yang terdaftar di dalam indeks JII sangatlah minim terhadap suku bunga.

Kenaikan harga BBM berisiko meningkatkan laju inflasi

Suku Bunga, Inflasi dan BBM

Suku Bunga, Inflasi dan Harga BBM Bersubsidi

Sumber: Bloomberg & IPIM

Gambar di atas menunjukkan bagaimana perubahan inflasi sangat memengaruhi tingkat suku bunga. Hal ini karena masyarakat akan meminta tingkat bunga yang lebih tinggi untuk menutupi penurunan daya beli uang di masa datang. Bank Indonesia (BI) juga menggunakan suku bunga yakni BI Rate untuk mengatur supply uang di sistem keuangan Indonesia. Untuk mengerem laju inflasi, BI menaikan BI Rate sehingga masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uangnya daripada membelanjakannya. Hasilnya, demand terhadap barang menurun sehingga kenaikan harga barang (inflasi) dapat tertahan.

Harga BBM secara historis merupakan faktor yang dapat memacu laju inflasi ke level yang tinggi seperti terlihat di Gambar 1. Ekonom menilai setiap kenaikan BBM bersubsidi sebesar 20% maka akan meningkatkan laju inflasi tahunan sekitar 0,4%. Pemerintah yang sedang mempertimbangkan meningkatkan harga BBM bersubsidi tentunya akan berdampak pada percepatan inflasi. Inflasi yang berakselerasi akan memaksa BI untuk meningkatkan level suku bunga acuannya, BI Rate. Sebagai acuan suku bunga, peningkatan BI Rate akan diikuti oleh peningkatan suku bunga pinjaman dan kemudian suku bunga simpanan di perbankan.

Pilihan investasi yang tepat ketika harga BBM naik

Dalam kondisi kenaikan BBM seperti ini, ada sektor-sektor yang diuntungkan dan dirugikan. Sektor keuangan merupakan sektor yang dirugikan karena kenaikan biaya dana akan meningkatkan suku bunga pinjaman sehingga menurunkan minat masyarakat untuk meminjam. Hasilnya, kinerja keuangan sektor keuangan, yang bergelut dalam bisnis bunga pun akan menurun. Adapun sektor yang diuntungkan adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki paparan minim terhadap laju inflasi dan suku bunga, yakni tentunya perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks JII.

Hal ini didukung oleh data statistik di mana korelasi JII dengan laju inflasi tahunan sejak tahun 2003 relatif yang paling rendah dibandingkan dengan saham lainnya di bursa. Korelasi indeks JII dengan laju inflasi hanya sebesar -0,38 dibandingkan dengan korelasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan laju inflasi yang sebesar -0,41. Angka yang semakin mendekati 1 atau -1 memiliki korelasi yang kuat sementara angka yang mendekati 0 memiliki korelasi yang lemah. Meksipun indeks JII memiliki korelasi negatif dengan laju inflasi, di mana ketika inflasi naik maka indeks JII menurun, namun penurunan indeks JII akibat kenaikan inflasi lebih kecil dibandingkan pasar. Perlu diingat bahwa pergerakan indeks JII tidak hanya dipengaruhi oleh inflasi namun dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti pertumbuhan ekonomi. Artinya, dengan ekonomi Indonesia yang saat ini tetap bertumbuh kuat di atas 6% di saat ekonomi global berkontraski maka saham-saham di indeks JII akan menikmati kenaikan yang lebih tinggi karena dampak inflasi yang mendorong kinerja indeks JII ke bawah sangatlah rendah dibandingkan dengan saham-saham lainnya yang ada di IHSG.

Untuk menikmati investasi di Indeks JII, kini investor dapat menggunakan instrumen Reksa Dana Premier ETF Syariah JII yakni yang dapat ditransaksikan di BEI. Fitur “kemudahan dapat membeli Premier ETF Syarah JII (XIJI) kapan saja saat jam bursa” dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan harga terbaik di saat meningkatnya kekhawatiran akan dampak kenaikan harga BBM. (AF)

Catatan Penting yang Perlu Diperhatikan: Pandangan dan pendapat dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi PT Indo Premier Investment Management. Meskipun artikel ini didukung oleh penelitian dan data oleh penulis, namun hasil perhitungan dan keakuratannya tidak dijamin. Seluruh informasi dan keterangan yang disampaikan melalui artikel ini hanya merupakan informasi dan/atau keterangan yang tidak dapat diartikan sebagai suatu saran/advise bisnis tertentu, karenanya tidak bersifat mengikat. Segala hal yang berkaitan dengan diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel tersebut sebagai pengambilan keputusan bisnis dan/atau investasi adalah merupakan tanggung jawab pribadi atas segala risiko yang mungkin timbul. Sehubungan dengan risiko dan tanggungjawab pribadi atas artikel ini, pengguna dengan ini menyetujui untuk melepaskan segala tanggung jawab dan risiko hukum PT Indo Premier Investment Management dan/atau perusahaan terafiliasi serta karyawannya atas diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel ini.

Tinggalkan komentar